Membuat Kimia Menjadi Lebih Asyik dengan Animasi
Ardhi Suryadhi – detikinet
Hanoi, Vietnam - Kimia sepertinya masih menjadi momok pelajaran yang sangat sulit bagi para murid. Padahal jika kemasan penyampaian materi dibuat sedikit berbeda dan lebih menarik, bisa jadi pelajaran ini tak lagi menjadi hal yang 'menakutkan' di kalangan anak didik.
Setidaknya itulah yang coba diperjuangkan oleh Bakrowi, guru kimia dari SMP Nasional Balikpapan, Kalimantan Timur. Pemenang ajang Partners in Learning Microsoft tahun 2007 di Indonesia ini coba mengoptimalkan animasi komputer dalam kegiatan belajar mengajarnya.
Sadar, Kimia bukanlah pelajaran yang cukup mudah diikuti oleh para muridnya, Bakrowi coba mencari cara baru ketika menanamkan pengenalan dasar pelajaran Kimia di kelasnya. Salah satunya adalah terkait pengertian siswa mengenai perbedaan unsur dengan campuran.
"Sebenarnya simple tapi pada prakteknya ternyata masih pada bingung, karena unsur tersebut tak bisa dilihat secara langsung," ujarnya ketika berbincang dengan detikINET, di sela acara The Microsoft Partners in Learning (PIL) Regional Innovative Teachers Conference 2008 di Sheraton Hanoi Hotel, Vietnam yang berlangsung 8-11 April 2008.
Lalu, lanjut Bakrowi, saya buat animasinya saja lewat Power Point. Tak dinyana, ternyata pemanfaatan IT di kelas seperti ini membuat anak-anak lebih paham. Perbedaan cara mengajar ini sontak membuat penerimaan murid terhadap pelajaran kimia berubah, pelajaran menjadi lebih menarik dan yang terpenting siswa dapat memahami materi yang disampaikan.
Bukan Belajar komputer
Selain Bakrowi, ada lagi seorang guru Kimia tanah air yang juga berjuang untuk mengoptimalkan komputer dan internet dalam membantu proses belajar mengajarnya. Anim Hadi Susanto -- nama guru tersebut -- kali ini coba untuk memanfaatkan komputer dan internet untuk kegiatan belajar mengajar Kimia di sekolahnya.
Guru asal SMAN 1 Geger Madiun ini coba mendorong para muridnya memanfaatkan perkembangan teknologi ini untuk mencari data materi pelajaran yang kemudian bakal dievaluasi. Sesi evaluasi pun dibuat Anim semenarik mungkin dengan bantuan komputer.
Sementara dua wakil Indonesia lainnya -- Mampuono, dari SMPN 18 Semarang dan Rima Malfiensy, calon guru dari Universitas Negeri Jakarta -- coba memanfaatkan ICT terhadap penyampaian materi Bahasa Inggris dan Fisika.
"Yang ingin saya coba disini adalah bagaimana memanfaatkan komputer untuk belajar, bukan belajar komputer," Bakrowi menadaskan.
Keterangan gambar: (ki-ka) Mampuono, Bakrowi, Michael Donlan, Rima Malfiensy, Anim Hadi Susanto
Wartawan detikINET Ardhi Suryadhi mengikuti Microsoft Innovative Teachers Conference di Hanoi, 8-11 April 2008. Keberangkatan detikINET ke Vietnam adalah atas undangan dari PT Microsoft Indonesia.
Read More
Ardhi Suryadhi – detikinet
Hanoi, Vietnam - Kimia sepertinya masih menjadi momok pelajaran yang sangat sulit bagi para murid. Padahal jika kemasan penyampaian materi dibuat sedikit berbeda dan lebih menarik, bisa jadi pelajaran ini tak lagi menjadi hal yang 'menakutkan' di kalangan anak didik.
Setidaknya itulah yang coba diperjuangkan oleh Bakrowi, guru kimia dari SMP Nasional Balikpapan, Kalimantan Timur. Pemenang ajang Partners in Learning Microsoft tahun 2007 di Indonesia ini coba mengoptimalkan animasi komputer dalam kegiatan belajar mengajarnya.
Sadar, Kimia bukanlah pelajaran yang cukup mudah diikuti oleh para muridnya, Bakrowi coba mencari cara baru ketika menanamkan pengenalan dasar pelajaran Kimia di kelasnya. Salah satunya adalah terkait pengertian siswa mengenai perbedaan unsur dengan campuran.
"Sebenarnya simple tapi pada prakteknya ternyata masih pada bingung, karena unsur tersebut tak bisa dilihat secara langsung," ujarnya ketika berbincang dengan detikINET, di sela acara The Microsoft Partners in Learning (PIL) Regional Innovative Teachers Conference 2008 di Sheraton Hanoi Hotel, Vietnam yang berlangsung 8-11 April 2008.
Lalu, lanjut Bakrowi, saya buat animasinya saja lewat Power Point. Tak dinyana, ternyata pemanfaatan IT di kelas seperti ini membuat anak-anak lebih paham. Perbedaan cara mengajar ini sontak membuat penerimaan murid terhadap pelajaran kimia berubah, pelajaran menjadi lebih menarik dan yang terpenting siswa dapat memahami materi yang disampaikan.
Bukan Belajar komputer
Selain Bakrowi, ada lagi seorang guru Kimia tanah air yang juga berjuang untuk mengoptimalkan komputer dan internet dalam membantu proses belajar mengajarnya. Anim Hadi Susanto -- nama guru tersebut -- kali ini coba untuk memanfaatkan komputer dan internet untuk kegiatan belajar mengajar Kimia di sekolahnya.
Guru asal SMAN 1 Geger Madiun ini coba mendorong para muridnya memanfaatkan perkembangan teknologi ini untuk mencari data materi pelajaran yang kemudian bakal dievaluasi. Sesi evaluasi pun dibuat Anim semenarik mungkin dengan bantuan komputer.
Sementara dua wakil Indonesia lainnya -- Mampuono, dari SMPN 18 Semarang dan Rima Malfiensy, calon guru dari Universitas Negeri Jakarta -- coba memanfaatkan ICT terhadap penyampaian materi Bahasa Inggris dan Fisika.
"Yang ingin saya coba disini adalah bagaimana memanfaatkan komputer untuk belajar, bukan belajar komputer," Bakrowi menadaskan.
Keterangan gambar: (ki-ka) Mampuono, Bakrowi, Michael Donlan, Rima Malfiensy, Anim Hadi Susanto
Wartawan detikINET Ardhi Suryadhi mengikuti Microsoft Innovative Teachers Conference di Hanoi, 8-11 April 2008. Keberangkatan detikINET ke Vietnam adalah atas undangan dari PT Microsoft Indonesia.